Minggu, 15 Agustus 2010

Lebih Enak Mana ya.....Mencintai Atau Dicintai????








TUHAN....

Bila ku masih diberi kesempatan

Izinkan aku untuk mencintainya...


Namun...

Bila waktuku telah habis dengannya

Biarkan cinta ini hidup Sebagai sahabat atau ........... apa saja


Karena,

Biarkanlah CINTA itu tetap hidup.

Dalam beberapa hari ini saya sering menelpon teman-teman saya hanya sekedar ingin menanyakan hal yang membuat saya ingin tahu apa sih menurut pendapat teman-teman saya tentang Lebih Enak Mana sih Mencintai Atau Dicintai?..

Semua pendapat-pendapat yang saya terima dari teman-teman saya tersebut semuanya berdasarkan alasan-alasan yang jelas dan banyak yang bilang “yah kalau saya mah lebih memilih Dicintai karena orang yang mencintai kita akan melakukan apapun untuk kita”..ada juga yang bilang “ Loh kalau saya kan Wanita, ya pasti saya lebih memilih untuk Dicintai “.

Pendapat-pendapat di atas saya hargai, tetapi pertanyaan saya tadi kan bertanya Lebih Enak bukannya saya bertanya tentang kodrat wanita yang harus Dicintai. Pertanyaan saya disini bersifat universal untuk semua genre dan jenis kelamin. Memangnya Wanita tidak pernah dan tidak boleh untuk Mencintai?..

Baiklah kita kembali ke topik, pendapat-pendapat tadi saya rangkum dan saya buat survei, dan ternyata kebanyakan orang memilih Lebih Enak Untuk Dicintai. ..Saya hargai pilihan itu, Tetapi untuk minoritas jawaban yang memilih Lebih Enak Untuk Mencintai SAYA ANGKAT JEMPOL untuk itu, karena untuk orang yang telah memilih jawaban itu adalah orang yang menghargai sebuah proses..

Karena saya juga suka dan memilih jawaban Lebih Enak Untuk Mencintai. Bukan karena egois, tetapi coba kita lihat faktanya. Karena di dalam mencintai ada SEBUAH PROSES, yang dimana proses mencintai seseorang mencakup KESABARANn, RASA IKHLAS, PERJUANGAN, dan ELA BERKORBAN.

Jika seseorang Mencintai pasti dia akan berjuang dan berkorban untuk seseorang yang dia Cintai bukan?..Dan ketika dia gagal mendapatkannya dia harus bersikap LAPANG DADA dan IKHLAS dalam MENERIMA semua keputusannya. Cukup sulit dilakukan memang tapi disitulah KELEBIHAN orang yang MENCINTAI dari orang yang DICINTAI.

Saya Coba Mengutip Sedikit Hadist Rasullulah SAW..

“ Jika kau Sungguh berusaha menemukan hal-hal baru dari kebaikan (Berijtihad) dan hasilnya salah, maka kamu memperoleh satu kebaikan (pahala). Tetapi jika hasilnya benar kamu akan mendapatkan dua kebaikan “ (Hadist Nabi Muhammad SAW)…

Saya mencoba memperluas sedikit hadist diatas, jika seseorang yang mencintai akan berkorban untuk mendapatkan hati orang yang dia Cintai. Semua pengorbanan apapun tidak akan ada yang sia-sia karena jika orang yang mencintai gagal dalam mendapatkan orang yang dia cintai, tentunya dia akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, sebuah ilmu yang tanpa guru yaitu ilmu ikhlas dan ilmu sabar. Satu pelajaran yang jarang bisa diterapkan, namun jika dia berhasil menerapkannya dia akan menjadi manusia yang luar biasa..

Namun jika dia berhasil mendapatkan hati orang yang dia cintai, tentunya rasa senang yang tiada tara akan dia rasakan karena semua pengorbanan cintanya telah berhasil, dan disini dia telah mendapatkan 2 kebaikan sekaligus seperti hadist Nabi di atas..

Sungguh beda bukan dengan keadaan orang yang Cuma memilih jawaban Lebih Enak Dicintai yang TIDAK PERNAH MERASAKAN PROSES PANJANG tadi yang bisa mendapatkan pelajaran-pelajaran hidup..

Jadi masihkah memilih DICINTAI tanpa MENCINTAI?…

fr. http://meidhyandarestablogme.wordpress.com/


Cinta merupakan sebuah harta warisan yang termewah yang diberikan Tuhan kepada kita. Betapa ruginya ketika kita hidup tanpa memiliki cinta. Ikan akan bepergian dengan berenang, burung bepergian dengan terbang dan manusia bepergian dengan kendaraan – kendaraan cinta.

Manusia yang tidak pernah mencintai dan dicintai sesungguhnya seperti ikan yang tidak pernah berenang, seperti burung yang tidak pernah terbang.

Walaupun cinta itu tidak terlihat karena terhalang oleh sesuatu yang maya, namun saya percaya cinta itu memiliki suatu kekuatan yang teramat dahsyat.

Kekuatan Cinta yang pertama, kita melihat orang dari sisi positivenya (kebaikannya) secara tidak langsung kita akan menemukan sisi terbaik dari kita sendiri. Namun kadang kala sebagai manusia biasa yang tidak pernah bisa untuk sempurna saya juga pernah melihat orang dari sisi negatifnya, anehnya energi negative yang saya keluarkan tidak pernah melukai orang yang saya tidak suka, malah memakan badan saya sendiri.

Kekuatan cinta yang kedua itu bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Waktu membesuk kerabat di Rumah Sakit saya melihat seorang istri yang dengan setia mendampingi suaminya dalam kondisi koma, dia sangat yakin kalau suaminya itu adalah harta yang sangat berharga, sehingga dengan rasa Cinta yang dia miliki dia selalu memberikan dorongan mental melalui tiap genggaman jemarinya dan ketulusannya dalam berdoa, guliran air mata yang dia keluarkan mampu menyadarkan kondisi koma suaminya.

Kekuatan cinta yang ketiga mampu membuat dunia tersenyum. Memperlakukan seseorang dengan penuh kecintaan dan kasih akan membuat banyak orang dengan suka rela membagikan kebaikan dengan kita sehingga kita akan menemukan kebaikan dimana – mana.


0 komentar:

Posting Komentar